9 Cara Menerapkan Active Listening Parenting Pada Anak

Estimated read time 4 min read

Menerapkan active listening parenting termasuk salah satu langkah penting untuk mendidik anak secara tepat. Pada dasarnya, anak yang sulit mengutarakan perasaan, sebenarnya dipengaruhi oleh pola pengasuhan. Karena itu, sebaiknya Anda mulai menerapkan parenting yang benar untuk anak. Sebagai Orang tua yang bijak, harus bisa memahami anak dengan mendengar pemikirannya.

Pentingnya Menerapkan Active Listening Parenting

hal yang harus di hindari ketika mendidik anak

Active listening sendiri merupakan praktik komunikasi yang tidak hanya sekedar mendengar. Melainkan, nanti para orang tua juga akan ikut melibatkan perasaan serta pikiran anak. Jadi, pada praktik ini Anda sebagai orang tua bukan menjadi pendengar pasif. Namun, harus memiliki pemahaman mendalam terkait perasaan dan emosi anak saat bercerita. Berikut cara menerapkan active listening parenting yang benar, antara lain:

  1. Memperhatikan Sikap Anak Saat Berbicara

    Saat Anda sedang berkomunikasi pada anak, usahakan selalu memberikan perhatian penuh pada dirinya. Lalu luangkan waktu Anda dan lebih fokus terhadap perkataan yang anak sampaikan. Hal ini bertujuan agar si kecil merasa didengar. Jadi sebagai orang tua harus bisa menunjukkan bahasa tubuh, ketertarikan, serta rasa penasaran pada cerita si kecil.

  2. Mengakui Perasaan Anak

    Saat anak sudah merasa nyaman memberitahukan perasaannya, Anda bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk menjalin keterikatan batin yang kuat. Anda harus lebih belajar mengakui perasaan buah hati dan penyebab yang menimbulkan emosi tertentu.

  3. Jangan Menghakimi

    Cara menerapkan active listening parenting selanjutnya, dengan tidak memberikan penghakiman pada buah hati secara langsung. Sebab, tidak jarang orang tua mudah tersulut emosi. Usahakan Anda tidak langsung memberikan solusi terhadap masalah anak.

    Apalagi tanpa adanya analisa atau mendengarkan cerita secara keseluruhan. Alangkah baiknya, orang tua menghindari penghakiman seperti itu. Hal ini karena bisa membuat buah hati merasa tidak didengar, bahkan selalu disalahkan.

  4. Menciptakan Hubungan Terbuka

    Apabila Anda aktif dan antusias saat berkomunikasi, maka si kecil jauh lebih mudah terbuka atas hal-hal yang dialaminya. Nanti, akan ada kenyamanan berkomunikasi terkait segala kekhawatiran atau masalah yang anak hadapi.

    Orang tua yang menerima cerita secara terbuka dengan sang buah hati, tentu akan membantunya merasa memiliki pendengar yang baik serta support system. Manfaat dari menerapkan
    active listening parenting juga akan membantu keterbukaan hubungan antara orang tua setra buah hati.

    Hanya dengan komunikasi yang penuh respon dan empati, tentu akan membantu anak mampu menyelesaikan masalah di masa mendatang. Atas cara yang di atas juga, si kecil nantinya akan merasa dipahami, percaya diri, serta selalu dihargai. Sehingga anak juga mampu membantu perkembangan serta pertumbuhan menjadi lebih baik.

  5. Memberikan Empati Dan Respon

    Ketika mengutarakan emosi atau perasaannya, Anda harus bisa memberikan empati dengan memvalidasi setiap yang buah hati rasakan. Anda juga dapat merespon dengan menggunakan kalimat yang menenangkan seperti “ayah mengerti yang anak alami, marah merupakan suatu hal wajar”. Tunjukkan pada buah hati bahwa Anda sudah memahami yang dirasakannya, selayaknya manusia lain.

  6. Hindari Memotong Atau Menginterupsi Anak

    Saat si kecil berbicara bisa membuatnya mengekspresikan diri dengan baik dan merasa didengar. Hanya dengan memberikan ruang untuk menyelesaikan pemikirannya, Anda juga memberikan penghargaan pada proses komunikasi tersebut efektif. Selain itu, juga nanti akan memperkuat rasa percaya diri.

  7. Berikan Dukungan Non Verbal

    Isyarat non-verbal seperti senyum atau mengangguk bisa menjadi salah satu cara menerapkan active listening parenting paling efektif. Tujuannya tentu untuk menunjukkan kepada si kecil bahwa orang tua selalu memperhatikan serta mendukung tanpa harus mengganggu percakapan. Hal ini juga bisa membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang positif serta memperkuat hubungan antara Anda dan buah hati.

  8. Merangkum Percakapan Setelah Selesai

    Cara menerapkan active listening parenting selanjutnya, memastikan pemahaman Anda terkait pesan yang ingin buah hati sampaikan. Hal ini juga memberi kesempatan kepada sang buah hati untuk melihat berhasil atau tidak menyampaikan pikiran dengan jelas. Selain itu, juga menunjukkan kepada si kecil bahwa Anda benar-benar mendengarkan.

  9. Hindari Menjustifikasi

    Kemudian, cara menerapkan active listening parenting bisa dengan tidak menjustifikasi atau membela diri saat si kecil mengungkapkan kekecewaan dan ketidakpuasan. Hal ini dapat membantu menjaga hubungan komunikasi lebih sehat serta membangun kepercayaan.

    Fokus terhadap pemahaman perasaan serta masalah yang buah hati ungkapkan. Selain itu, Anda juga bisa berkolaborasi dengan anak untuk mencari solusi memuaskan bagi semua pihak. Hal ini juga memungkinkan anak merasa diperhatikan.

Selain dari beberapa cara di atas, terkadang dalam prosesnya orang tua tidak selalu harus setuju dengan perspektif sang buah hati. Namun, hal terpenting, jangan terlalu memaksakan si kecil untuk harus merespon atau merasakan dengan cara tertentu.

Jadi ketika anak hanya ingin didengar, orang tua bisa saja menawarkan rasa kenyamanan dengan memeluk serta menghibur. Karena memberikan rasa nyaman dan aman merupakan cara efektif dalam menerapkan active listening parenting.

You May Also Like

More From Author