Ketahui Tentang Portofolio dalam Saham dan Tahapan Membuatnya

Estimated read time 4 min read

Pada bidang investasi, pastinya Anda sudah tidak asing dengan istilah portofolio. Portofolio dalam saham merupakan sekumpulan saham milik investor yang berfungsi untuk menyimpan aset guna meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan.

Aset dapat dimiliki secara individu atau dikelola oleh perusahaan. Saat Anda ikut terlibat di pasar modal, portofolio menjadi aspek dasar yang sangat penting karena dapat menentukan imbal hasilnya supaya optimal.

Ketahui Penjelasan Portofolio Saham Berikut

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat portofolio dalam saham, menunjukkan profil risiko dari para investor disertai jenis-jenisnya.

Definisi portofolio sendiri adalah kumpulan asset investasi milik individu atau perusahaan, diantaranya berupa property, emas, saham, obligasi, properti, dan lainnya. Mengapa ini perlu dipahami oleh para investor?

Ketika Anda mulai memutuskan terlibat dalam investasi pasar modal, terutama saham. Maka, portofolio menjadi aspek paling dasar, diversifikasi sebagai kunci dalam pengelolaannya, kurangi risiko adanya penurunan nilai.

Portofolio juga menunjukkan profil risiko pemegang saham terkait profil risiko tinggi atau rendah. Portofolio dapat dibedakan berdasarkan berbagai jenis kebutuhannya, mulai dari jangka pendek hingga panjang menyesuaikan tujuan investasinya.

Dengan melakukan penyusunan portofolio di berbagai sektor menjadikan Anda pemegang saham yang lebih tangguh. Selanjutnya, akan diulas lebih jauh mengenai informasi portofolio dalam saham untuk para investor.

Pahami Tahapan Membuat Portofolio dalam Saham

Bagi Anda para pemula yang berniat membuat portofolio dalam saham. Berikut merupakan langkah-langkah pembuatannya, ikuti petunjuknya step by step untuk membuat portofolio saham yang baik.

1. Pahami Tujuan Investasi

Saat memasuki bidang investasi saham, Anda harus paham apa tujuannya. Tentukan tujuan investasi Anda sebelum nantinya membeli saham, apakah memang dipakai untuk tabungan atau hanya coba-coba.

2. Ketahui Profil Risiko

Toleransi risiko berbeda-beda pada setiap orang, jika Anda merupakan investor konservatif. Maka, pilihlah saham dari perusahaan besar yang sudah stabil. Tetapi Anda bisa mengambil pilihan lain dengan risiko tinggi.

3. Riset Secara Menyeluruh

Sebaiknya, jangan membeli saham hanya karena mengikuti tren atau atas dasar rekomendasi. Karena ketika sudah masuk, Anda harus melakukan banyak hal seperti riset secara keseluruhan serta mendalam.

Sebagai pemegang saham, Anda perlu pelajari bagaimana potensi industrinya, laporan keuangan, sampai riwayat kinerja perusahaan. Jika riset dilakukan dengan menyeluruh, Anda dapat memilih saham-saham yang potensial.

4. Gunakan Modal Kecil

Awali menggunakan modal kecil saja, tidak harus langsung menginvestasikan seluruh uang Anda. Belilah saham dalam jumlah kecil sembari mempelajari bagaimana kondisi pasar, Anda bisa menambah jumlahnya jika sudah percaya diri.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membuat Portofolio Saham

Pentingnya meminimalisir kesalahan yang dilakukan, terutama pada investor pemula ketika membuat portofolio dalam saham ini. Berikut beberapa kesalahan yang bisa Anda hindari agar tidak salah saat membuatnya.

  1. Tidak Riset Menyeluruh

    Ikut-ikutan tren tanpa melakukan riset secara menyeluruh jadi faktor penyebab kegagalan investor. Perlu dipahami bahwa keputusan dalam investasi ini berdasarkan dari data, tidak melihat spekulasi.

  2. Kurang Memiliki Kesabaran

    Pada saat Anda memutuskan ingin masuk ke bidang investasi saham, Anda harus memiliki sikap sabar. Investasi memerlukan waktu, jangan langsung terburu-buru menjual saham sebab fluktuasi adalah hal yang wajar terjadi.

  3. Hanya Membeli Satu Saham

    Memulai investasi dengan modal kecil, namun seiring berjalannya waktu sebaiknya jangan hanya mengandalkan satu saham saja. Mengapa demikian? Karena ketika saham itu mengalami kerugian, investasi Anda juga bisa habis.

Jenis-jenis Portofolio dalam Saham untuk Investor

Menurut Corporate Finance Institute, terdapat tiga jenis portofolio yang biasa dipakai oleh investor. Portofolio dalam saham berisikan skema investasi dan ada beragam perbedaan strategi, disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda-beda.

  1. Growth Portfolio

    Growth portfolio merupakan portofolio yang disusun guna mendorong pertumbuhan portofolionya. Fokusnya terhadap pertumbuhan aset investasi, dengan menerapkan prinsip high risk dan high return bagi investor pemberani karena mengambil risiko tinggi.

  2. Value Portfolio

    Tipe portofolio dalam saham ini diperuntukkan bagi investor yang membeli saham namun dengan harga murah. Biasanya, investor akan menahan saham dalam jangka waktu lama untuk memperoleh value lebih tinggi.

  3. Income Portfolio

    Pada tipe income, berfokus terhadap pengamanan pendapatan regular dari investasi dibandingkan capital gain. Pendapatan regular tersebut berupa dividen perusahaan di beberapa periode tertentu.

Tiga Profil Risiko Investor Ini Miliki Perbedaan

Profil risiko tiap investor tidak sama, terdapat tiga profil risiko yang perlu Anda ketahui. Profil pertama, disebut investor konservatif, tipe ini tidak mau rugi atau tidak ingin menanggung risiko.

Pada dasarnya, investor konservatif hanya mau memperoleh penghasilan dan keuntungan dalam menjalankan investor saham. Tipe kedua, yakni investor moderat yang cenderung menerima apa adanya risiko, meski berisiko tinggi.

Meski begitu, dengan syarat bahwa investor moderat ini harus memiliki syarat keuntungan yang tinggi juga. Kemudian, ketiga berupa investor agresif, tipe tersebut berani membeli saham dengan kemungkinan uangnya dapat dilipatgandakan.

Investor agresif cenderung lebih berani mengambil risiko lebih besar karena memang keinginannya harus mendapat keuntungan tinggi. Meski terbagi menjadi tiga profil risiko, portofolio dalam saham tetap berperan penting di dalamnya.

You May Also Like

More From Author